Thermo Detector (Thermocouple dan RTD) umumnya digunakan sebagai sensor suhu untuk mengukur temperatur pada berbagai aplikasi. Thermocouple merupakan sensor suhu yang paling banyak digunakan (Menjadi pilihan utama) dari pada RTD, karena berbagai kelebihan yang dimilikinya. Sedangkan resistance Temperature Detector (RTD) biasanya lebih banyak digunakan untuk aplikasi yang lebih mengutamakan akurasi dan kestabilan temperaturnya.
1. THERMOCOUPLE
Thermocouple merupakan sensor suhu yang banyak dipakai di dunia perindustrian. Tipenya terdiri dari berbagai macam, antara lain : Tipe B, R, S, K, E, J, T yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Disamping itu material protection tubenya pun tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis material dari SUS 304, SUS 316, SUS 310, Sandvik P4, Inconel 600, Inconel 800, Titanium, UMCO 50, Alsint 99.7%, Pythagoras, Silicon Nitride, dan Silicon Carbide. Sedangkan untuk kabel dari thermocouple ke transmitter umumnya dibuat 1 pair cable (2 kabel).
Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Thermocouple, antara lain:
- Spesifikasi lebih beragam
- Biaya rendah (low cost), dan
- Kisaran temperatur luas sehingga dapat disesuaikan sampai temperature tinggi. Waktu respon cepat
Sedangkan kekurangannya terdiri dari:
- Sensitivitasnya rendah
- Membutuhkan suhu referensi
- Nonlinearity
Tetapi kekurangan utamanya terletak pada terbatasnya akurasi system kesalahan kurang dari 1°C yang sulit dicapai.
Aplikasi:
- Furnace
- Oven
- Metal Processing Food Processing Steam Generator
- Petrochemical
- Turbines
- Power Station Diesel Engines
- Research Laboratories
- Refineries
- Bearing Temperature
- Oil Processing